Selasa, 13 Desember 2011

Mempelajari penggunaan Fungsi (Function) didalam PHP

Fungsi meruapakan hal yang paling penting dalam membuat aplikasi web. Dengan membagi kode-kode yang ada kedalam fungsi-fungsi maka akan memudahkan kita apabila kita akan menggunakan kembali kode tersebut. Atau apabila kita ingin membuat website dengan fitur yang sama dengan website yang pernah kita buat maka kita cukup menggunakan fungsi-fungsi yang pernah kita buat.
Hal ini akan sangat menghemat waktu dan mempercepat proses pembuatan website. Karena itu semakin banyak fungsi yang sudah anda buat, maka jika anda disuruh membuat website lagi anda cukup mengambil fungsi-fungsi yang sudah ada.
Selalu gunakan fungsi karena akan sangat membantu anda sedangkan pada konsep pemrograman berorientasi object (OOP) selalu gunakan class.
Fungsi pada PHP sintaxnya adalah function namafungsi() dimana namafungsi merupakan nama fungsi tersebut dan bisa anda ganti sesuka hati. Sedangkan isi didalam kurung dapat diisi dengan variabel yang akan kita kirim kedalam fungsi tersebut. Saya akan mengajarkan penggunaan function namafungsi() yang paling sederhana.

Penggunaan function()

Misalkan anda ingin membuat kode penjumlahan seperti ini:
<?
$x=1+3;
$y=$x+5;
echo "$y<br>";

$x=1+3;
$y=$x+5;
echo "$y<br>";

$x=1+3;
$y=$x+5;
echo "$y<br>";

$x=1+3;
$y=$x+5;
echo "$y<br>";

$x=1+3;
$y=$x+5;
echo "$y<br>";

$x=1+3;
$y=$x+5;
echo "$y<br>";
?>
Jika anda perhatikan kode diatas, maka anda dapat melihat bahwa kita melakukan fungsi penjumlahan yang sama berulang-ulang. Nah hal tersebut meruapkan pemborosan karena kita perlu menuliskan kembali fungsi penjumlahan tersebut berulang-ulang. Bagaimana jika penjumlahannya panjang? tentu merepotkan, untuk itu kita dapat menjadikannya fungsi. Pada kode diatas jika kita buatkan fungsi maka jadinya seperti ini:
<?
function tambah() {
  $x=1+3;
  $y=$x+5;
  echo "$y<br>";
}
tambah();
tambah();
tambah();
tambah();
tambah();
tambah();
?>
Mudah kan, kode kita menjadi singkat. Jadi kita membuat fungsi dengan nama fungsinya tambah(). Nah didalam fungsi tambah() tersebut kita isikan fungsi penjumlahan kita. Kemudian jika kita ingin menjalankan fungsi penjumlahan tersebut maka kita cukup memanggil fungsi tambah() tersebut sebanyak yang kita mau.

Mengirim Variabel kedalam Fungsi

Kita dapat mengirimkan variabel kedalam fungsi tersebut. Sehingga nilai yang dihasilkan dalam fungsi dapat berbeda-beda karena kita dapat mengirimkan variabel yang berbeda-beda. Sekarang cobalah kode berikut ini:
<?
function tambah($x, $y) {
  $z=$x+$y;
  echo "Hasil $x tambah $y = $z<br>";
}
tambah(10, 5);
tambah(20, 30);
?>
Jika kita perhatikan pada kode diatas, fungsi function tambah($x, $y) memiliki 2 variabel yaitu $x dan $y. Dan ketika kita memanggil fungsi tersebut dengan tambah(10, 5);. Maka otomatis variabel $x akan terisi dengan nilai 10 dan variabel $y akan terisi dengan nilai 5. Demikian pula ketika kita mengubah nilai variabelnya tambah(20, 30);. Dalam fungsi tidak terdapat batasan variabel kita bisa membuat variabel yang kita kirim sebanyak apapun.
Perlu diingat bahwa jumlah variabel pada fungsi harus sama ketika kita memanggil fungsinya dan itu urut dari kiri kekanan. Maka jika kita punya function tambah($x, $y) dan kita panggil dengan tambah(10, 5, 7); akan menghasilkan error karena function tambah($x, $y) hanya memiliki 2 variabel sedangkan kita memanggilnya dengan 3 variabel.
Seperti itulah kira-kira penggunaan fungsi pada PHP, pada kenyataannya tidak sesederhana itu, apabila anda telah membuat aplikasi yang rumit di PHP maka anda akan menemukan tantangannya. Tetapi dasarnya adalah seperti itu, jadi tidak terlalu sulit.
Suka dengan artikel ini? Sebarkan keseluruh dunia melalui Jejaring Sosial berikut ini:

Artikel Diatas diambil dari : http://www.dhimasronggobramantyo.com

Rosihan Ari`s Blog Sebaik-baik manusia adalah yang bisa memberikan manfaat bagi orang lain… ABOUT ME | NO REKENING | NO RESI PENGIRIMAN BARANG GAMPSMS - Software SMS Gateway Multi Fungsi Script PHP untuk Arsip Artikel Berdasarkan Bulan dan Tahun

Artikel ini merupakan request dari salah satu member rosihanari.net yang bernama Fajar Israwan. Mas Fajar ini menanyakan bagaimana ide cara membuat script PHP untuk menampilkan arsip artikel berdasarkan bulan dan tahun. Sebagai contoh gambarannya, seperti halnya yang muncul di WordPress. Pada blog saya ini juga ada, yaitu pada bagian Archives yang terletak di sidebar sebelah kanan.
Apabila kita menggunakan WordPress atau Blogger, tentu untuk membuat arsip dalam bentuk bulan dan tahun tentunya tidak menjadi masalah karena hanya menggunakan widget, selesai… Namun bagaimana bila kita ingin membuatnya di CMS buatan kita sendiri?
Konsep kerja dari list arsip berdasarkan bulan dan tahun adalah, bila salah satu bulan dan tahun ini diklik, maka akan menampilkan list artikel yang diposting pada bulan dan tahun tersebut. Paham ya maksudnya.. Description: :-)Nah… sekarang kita akan coba mencari ide untuk membuatnya.
OK… di sini kita asumsikan Anda sudah bisa membuat interface atau form untuk input artikelnya. Sekarang kita hanya fokuskan ke arsip artikelnya saja.
Misalkan diberikan tabel untuk menyimpan data artikel adalah sbb:
01.CREATE TABLE article (
02.id int(11) auto_increment,
03.title varchar(100),
04.content text,
05.author varchar(100),
06.category int(11),
07.postdate date,
08.PRIMARY KEY  (id)
09.)
dengan keterangan: id adalah field untuk menyimpan data id artikel (kita gunakan autoincrement), title menyatakan judul artikel, content adalah isi artikel, author adalah penulis artikel, category digunakan menyimpan id kategori artikel, dan postdate menyimpan tanggal berapa artikel diposting.
Sebagai contoh, misalkan dalam tabel article tersebut telah tersimpan data artikel sbb:
1.INSERT INTO `article` VALUES ('1', 'Title A', 'Ini adalah konten dari title A', 'Mr. X', '1', '2009-01-13');
2.INSERT INTO `article` VALUES ('2', 'Title B', 'Ini adalah konten dari title B', 'Mr. Y', '1', '2009-01-15');
3.INSERT INTO `article` VALUES ('3', 'Title C', 'Ini adalah konten dari title C', 'Mr. X', '2', '2009-02-04');
4.INSERT INTO `article` VALUES ('4', 'Title D', 'Ini adalah konten dari title D', 'Mr. Y', '2', '2009-02-10');
Selanjutnya bagaimana ide untuk membuat script arsip berdasarkan bulan dan tahun? Idenya adalah yang pertama kita membuat list bulan dan tahunnya terlebih dahulu. Dari data artikel di atas, terlihat bahwa dari keempat artikel tersebut terdapat 2 buah list bulan dan tahun, yaitu pada bulan Januari 2009 dan Pebruari 2009. Nah… harapan kita, nantinya dalam script akan muncul list sbb:
January 2009
February 2009
Kalau kita klik ‘January 2009′ maka akan muncul list artikel yang diposting pada bulan dan tahun tersebut, dalam hal ini artikel ber ID 1 dan 2. Demikian pula kalau yang diklik adalah ‘February 2009′.
OK… untuk membuat list bulan dan tahun di atas, sebenarnya kita hanya main di SQL Query saja dengan memanfaatkan function date_format(). Data apa yang diolah menggunakan function tersebut? Ya.. data yang diolah adalah pada field POSTDATE. Berikut ini adalah query SQL untuk menampilkan bulan dan tahun.
1.SELECT DISTINCT date_format(postdate, '%M %Y') FROM article
Bila query di atas Anda jalankan di MySQL, maka akan muncul list seperti di atas. Di sini ‘%M %Y’ merupakan format untuk tanggal yang akan ditampilkan, dengan %M menyatakan nama bulan dalam bentuk kata January s.d December dan %Y menyatakan format tahun dalam 4 digit.
Sekarang kita implementasikan query di atas ke dalam script PHP. Berikut ini scriptnya:
arsip.php
01.<?php
02. 
03.mysql_connect("dbhost", "dbuser", "dbpass");
04.mysql_select_db("dbname");
05. 
06.$query = "SELECT DISTINCT date_format(postdate, '%M %Y') as bulantahun FROM article";
07.$hasil = mysql_query($query);
08.echo "<ul>";
09.while ($data = mysql_fetch_array($hasil))
10.{
11.echo "<li>".$data['bulantahun']."</li>";
12.}
13.echo "</ul>";
14. 
15.?>
OK… apabila script arsip.php di atas dijalankan, maka akan muncul list bulan dan tahun namun belum ada linknya. Padahal menurut skenario kita, list bulan dan tahun ini dapat diklik. Apabila diklik maka akan muncul daftar artikel yang diposting pada bulan dan tahun tersebut. Oleh karena itu kita harus membuat linknya pada script arsip.php di atas. Nah… misalkan link tersebut kita arahkan ke viewarsip.php. Sehingga script arsip.php harus diubah menjadi sbb:
arsip.php
01.<?php
02. 
03.mysql_connect("dbhost", "dbuser", "dbpass");
04.mysql_select_db("dbname");
05. 
06.$query = "SELECT DISTINCT date_format(postdate, '%M %Y') as bulantahun FROM article";
07.$hasil = mysql_query($query);
08.echo "<ul>";
09.while ($data = mysql_fetch_array($hasil))
10.{
11.echo "<li><a href='viewarsip.php"'>".$data['bulantahun']."</a></li>";
12.}
13.echo "</ul>";
14. 
15.?>
Apakah script di atas sudah selesai? Belum ternyata. Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana mengkaitkan antara list bulan dan tahun dengan linknya. Kaitan ini digunakan untuk menentukan artikel apa yang akan muncul dalam viewarsip.php bila diklik salah satu bulan dan tahun. Sehingga dalam link hendaknya diberikan suatu parameter yang menyatakan bulan dan tahunnya. Sekarang kita coba tambahkan parameter dalam linknya.
arsip.php
01.<?php
02. 
03.mysql_connect("dbhost", "dbuser", "dbpass");
04.mysql_select_db("dbname");
05. 
06.$query = "SELECT DISTINCT date_format(postdate, '%M %Y') as bulantahun FROM article";
07.$hasil = mysql_query($query);
08.echo "<ul>";
09.while ($data = mysql_fetch_array($hasil))
10.{
11.echo "<li><a href='viewarsip.php?blnth=".$data['bulantahun']."'>".$data['bulantahun']."</a></li>";
12.}
13.echo "</ul>";
14. 
15.?>
OK.. bila script arsip.php yang telah diperbaiki di atas dijalankan di browser maka sudah muncul link yang terkait dengan masing-masing list bulan dan tahun. Proses berikutnya kita buat script viewarsip.php. Script ini akan menampilkan daftar artikel yang diposting pada bulan dan tahun yang diklik pada arsip.php.
Bagaimana ide membuat viewarsip.php ini? Ya… kita gunakan saja query SQL untuk menampilkan data artikel yang bulan dan tahun postingnya bersesuaian. Nah… parameter yang diberikan pada link nantinya kita gunakan pada querynya untuk memfilter artikel yang sesuai bulan dan tahunnya.
viewarsip.php
01.<?php
02. 
03.$blnth = $_GET['blnth']; // membaca bulan dan tahun dari parameter link
04. 
05.mysql_connect("dbhost", "dbuser", "dbpass");
06.mysql_select_db("dbname");
07. 
08.// query SQL untuk menampilkan artikel berdasarkan bulan dan tahun
09.// yang diambil dari parameter link
10. 
11.$query = "SELECT * FROM article WHERE date_format(postdate, '%M %Y') = '$blnth'";
12.$hasil = mysql_query($query);
13.while ($data = mysql_fetch_array($hasil))
14.{
15.echo "<h1>".$data['title']."</h1>";
16.echo "<p>Penulis : ".$data['author']."</p>";
17.echo "<p>Diposting pada tanggal : ".$data['postdate']."</p>";
18.echo "<p>".$data['content']."</p>";
19.}
20.?>
Nah… sudah jadi deh.
Pada script viewarsip.php di atas, seluruh isi artikel termasuk kontennya akan ditampilkan semua. Mungkin alangkah lebih baik jika artikel ditampilkan tidak seluruhnya, namun hanya sebagian saja, misalnya title, author, postdatenya dan mungkin sedikit intro dari artikelnya. Trus di bawahnya terdapat link misalkan ‘READ MORE‘, atau ‘BACA SELENGKAPNYA‘. Nah… apabila link tersebut diklik akan muncul full articlenya. Untuk yang ini, silakan Anda coba sendiri ya…. Masa’ semuanya harus saya Description: :-)Sebagai petunjuk saja untuk membuat seperti ini, nantinya Anda gunakan ID artikel sebagai parameter link pada READ MORE nya. Mengapa menggunakan ID artikel? Ya… karena ID artikel ini pembeda yang unik dari setiap artikel. ID artikel tersebut yang nantinya diproses di query nya untuk menampilkan detail artikel yang akan dibaca. Konsepnya hampir sama dengan yang saya berikan di atas.
OK… met mencoba ya…

Artikel Di atas di ambil dari : http://blog.rosihanari.net

Artikel PHP ( Koneksi).

Pada tutorial kali ini, kita akan mencoba melakukan operasi – operasi dasar pada PHP MySQL.
1. Membuat koneksi
<?php
$hostmysql = “localhost”;
$username = “mysqlusername”;
$password = “mysqlpassword”;
$database = “namadatabase”;

$conn = mysql_connect(“$hostmysql”,”$username”,”$password”);
if (!$conn) die (“Koneksi gagal”);
mysql_select_db($database,$conn) or die (“Database tidak ditemukan”); >

Penjelasan Script:
a. mysql_connect
digunakan untuk membuat koneksi dari PHP ke server MySQL. Data mengenai hostname, mysql username, dan password yang digunakan telah diwakilkan oleh variabel $hostmysql, $username, $password. Penulisannya akan sama dengan:
mysql_connect(“localhost”,”username”,”password”);
b. mysql_select_db
untuk memilih database yang akan digunakan.
c. if (!$conn) die (“Koneksi gagal”);
jika koneksi gagal dibuat (!$conn), maka akan muncul pesan kesalahan
Setiap operasi PHP yang berhubungan dengan MySQL, akan membutuhkan sintaks diatas. agar lebih mudah, lebih baik disimpan terlebih dahulu dengan nama konfig.php. Jika sintaks tersebut dibutuhkan lagi, maka kita melakukan include terhadap file konfig.php tersebut.
2. Membuat tabel pada MySQL
<?php
include (“konfig.php”);
mysql_query(“CREATE TABLE user (
namadpnVARCHAR(20),
namablkg VARCHAR(20),
negara VARCHAR(20))”); ?>

Penjelasan script:
1. include (“konfig.php”);
perintah include digunakan untuk mengikut sertakan sebuah file (pada contoh diatas adalah file konfig.php).
2. mysql_query
format umum dari perintah ini adalah mysql_query(string dari query).
mysql_query akan sering dijumpai pada artikel kali ini.
3. Memasukkan data pada tabel
<?php
include (“konfig.php”);
$insert = “INSERT INTO users (namadpn,namablkg,negara)
VALUES (‘Saya’,'Sendiri’,'Indonesia’)”;
mysql_query($insert) or die (“tidak dapat memasukkan data ke tabel”);?>

4 . Menampilkan data dari tabel
<?php
include (“konfig.php”);
$query = “SELECT * FROM user”;
$result = mysql_query($query);
$numrows = mysql_num_rows($result);
while($row = mysql_fetch_array($result)){
echo “Jumlah data: $numrows <br>”;
echo “Nama Depan: $row[namadpn] <br>”;
echo “Nama Belakang: $row[namablkg] <br>”;
echo “Negara: $row[negara]“;
} ?>

Penjelasan script:
1. mysql_num_rows
digunakan untuk menghitung jumlah baris yang didapat dari hasil eksekusi query (mysql_query).
2. while ( ) {
}
digunakan untuk melakukan perulangan selama data yang yang diinginkan masih ada. (dalam contoh diatas: akan menampilkan semua isi dari table).
3. mysql_fetch_array
menampilkan data dari tabel dalam bentuk array
Untuk penggunaan lainnya (hapus, update, dsb) yang berubah hanya string query-nya saja.

Artikel Di atas di ambil dari : http://www.rumahweb.com